Kalau ada lewat kan ku tapaki jejakmu
Jejak sandal yang kau tapakkan ke bumi itu
Nanti akan aku ikuti sampai ke rumahmu
Kalau kamu masih ingin main ke rumahku
Aku setuju
Biar kamu tahu kalau rumahku itu kumuh
Berdebu, banyak jangkrik di dalamnya
Dan yang pasti rumahku itu akan runtuh
Kalau saja ada angin sedikit menerjang
Apa lagi ada seorang tamu hinggap mampir
Itu pun kalau ada, karena rumahku kumuh
Tapi tenang
Kalau kamu masih ingin main ke rumahku
Aku pasti memperbaikinya
Aku akan memoles rumahku itu dengan dinding kaca mengkilap
Biar kamu kerasan tinggal disana
Dan sebisa mungkin membuat kamu tak kemana-mana
Aku akan menemuimu di rumahku
Setelah kamu masuk
Pintu rumahku akan aku gembok
Layaknya Abu Nawas menggombok rumahnya
Aku yakin dan akan meyakinkanmu
Kalau gembok itu takkan hancur dan takkan lepas
Meski seribu kunci coba dimasukkan
Karena kuncinya ada di tanganku
Dan kan ku serahkan kepadamu kunci itu
Kalau kamu mau
Dan terserah kamu
Kapan mau membuka pintu rumahku itu
Yang pasti aku akan betah di rumahku
Selama kamu ada di rumah kumuhku itu
Kalau kamu mau membukanya
Lalu pulang ke rumah indah istanamu
Dengan senang hati
Aku akan mengantarmu sampai tujuan
Hingga orang tua kamu tahu
Kalau anaknya telah sampai di rumah indah istana
Dengan pengantar seorang lelaki yang mempunyai rumah kumuh
Kalau kamu mempersilahkan aku masuk
Oh, dengan senang hati berbunga-bunga aku akan masuk
Pasti aku betah ada di dalam rumahmu
Dan aku yakinkan pada hatiku
Ini rumahmu
Ini rumah indah istanamu
Yang hatiku selalu mengharapnya untuk menginap
Ya, menginap
Menginap selamanya
Kalau siang hari-hariku habis denganmu
Perpustakaan Al-Majidiyah
Bata-Bata,
23 April 2008
20:20
Bata-Bata,
23 April 2008
20:20