Telah kusediakan sampan
Mengarungi laut menuju dermagamu
Bersama bening air ketulusan cintaku
Terpancar menerpa wajah
Wajah-wajah terlukis disetiap air laut tak beriak
Namun...
Aku hanya bisa melihat di tepi pantai
Sampan itu hancur berantakan
Bak diterjang badai laut
Hanya wajah-wajah tetap terlukis
Ombak tak mampu pudarkan
Ombak terninabobokkan oleh sayup syairku
Hingga para camar berdatangan
Lalu mengelilingi kepalaku
Aku pun terlutut
Dan akhirnya jatuh sakit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar